Saturday, December 28, 2013

Komodo, Rantis Masa Depan Angkatan Bersenjata Indonesia.


Jujur saja ada kebanggan dalam diri saya ketika menyaksikan produk Panser maupun Rantis buatan PT. Pindad ini. Diantaranya yang paling saya senang adalah Rantis Komodo, desainnya sanggar dan berkelas namun auranya cendrung ramah bila berpapasan dengan sipil.

Hikayat kemunculan reptile baja macam komodo ini sejatinya memiliki riwayat yang panjang, mengingat sejarah kemunculan protitipe yang muncul sebelum era Komodo, tak banyak yang masuk dalam tahap produksi yang jumlahnya lebih dari 10, artinya perdebatan panjang menuntaskan jalan menuju keseragaman tipe Rantis akhirnya bermuara dengan digunakannya Komodo sebagai Rantis kelas atas di lingkungan TNI AD dan Brimob. 

Sampai akhir tahun 2013 ini, data tentang pesanan Rantis Komodo boleh dibilang menakjubkan, walaupun angka produksinya belum mampu menyaingi Panser Anoa, namun tentu saja wajib kita apresiasi keberadaannya.

Komodo sendiri saat ini muncul dalam beberapa varian, yang awal adalah Komodo intai yang fungsinya sebagai media pengintaian boleh dibilang ini adalah generasi penerus untuk menggantikan Panser ferret.  Rantis jenis ini sudah masuk jajaran Yonif Mekanis 203.

Brimob sendiri menaruh hati dengan Rantis baru buatan Pindad ini, tercatat Brimob memesan setidaknya 10  unit varian APC yang mampu mengangkut 12 orang personil full armament. Komodo Brimob didesain untuk tugas Jugle Warfare, artinya Rantis berkemampuan mengutit pergerakan terotis dan mampu mengejarnya tak hanya diperkotaan tapi mempu melakukan pengejaran di hutan. 

Lain Brimob, lain pula Kopassus, pasukan elit Indonesia ini memilih Komodo tipe halilintar. Sat-81 Kopassus menggunakan Rantis ini dengan kemampuan mendobrak rintangan dan dinding beton tanpa tulang 30 cm. karena itu Rantis ini memiliki desain bumper masif berbentuk segitiga. Keistimewaann lain dari komodo halilintar dilengkapi dengan kamera pendeteksi panas plus night vision untuk operasi senyap bila bulan tak Nampak di langit malam. Selain itu reptile baja ini juga memiliki empat karea intai (CCTV) sehingga komandan dapat melihat situasi disekitar tanpa perlu turun ke tanah. Kemampuan lain yang juga mendukung pergerakan pasukan khusus adalah tangga lipat diatap untuk penyerbuan gedung dan pesawat. Halilintar juga di memiliki tempat dudukan senjata dan pelontar granat asap.

Dikalangan Artileri, baik Arhanud dan Armed rupanya juga tak mau kalah dengan koleganya yang lain. Hebatnya lagi Arhanudri justru memecahkan rekor pemesanan Komodo dengan jumlah yang banyak, sejauh ini Arhanudri sudah memesan setidaknya 56 unit. Komodo ini kemudian mendapat julukan khusus Komodo Mistral Arhanudri karena didesain untuk mengangkut dan membawa rudal anti pesawat Mistral. 

Dengan menggunakan Rantis komodo desain khusus ini, diharapkan daya mobilitas dan jelajah dalam perang kota yang digelar oleh arhanudri lebih menggigit. Untuk jenis ini saja, satu Rantis mampu membawa setidaknya 2 buah rudal mistral pemburu wanaha terbang macam pesawat dan helicopter musuh.

Dilingkungan Arteleri medan Rantis ini mendapat tempat kehormatan untuk menemani kiprah mesin perang baru Armed, Nexter Caesar SPH. Seperti kita tahu kendaraan ini akan mengusung alat kemunikasi, radar dan meterologi. Boleh dibilang Komodo pendamping ini akan berwujud menjadi Radar Fire Finder alias radar pemburu posisi meriam lawan generasi baru Armed. jumlahnya cukup lumayan 8 buah, jelas hal ini menjadi kemajuan penting mengingat wahana ada saat ini baru terdiri dari satu unit dan masih menggunakan kendaraan sipil. Kedepan diharapkan pesanan jenis ini akan segera mengisi kekosongan dilingkungan artileri medan kita yang tak hanya menggunakan Caesar tapi juga Astross untuk membungkam artileri musuh. (Zee)

Varian, Rantis Komodo.