Friday, August 30, 2013

Mengawal Kelahiran N-219.

(N-219, Mari Kita Kawal Kelahirannya !)

Akhirnya sampai pulalah kabar gembira yang ditunggu-tunggu, apa lagi jika bukan mengenai hikayat si mungil N-219 yang bakal ditelurkan 2015-2016, proses pembuahan karya anak bangsa ini mengalami perjalanan yang cukup berliku, sempat ada kekhawatiran jika proyek masa depan penerus N-250 yang merupakan masterpiece Prof. BJ. Habibie itu akan berakhir dalam bentuk maket, prosur dan prototipe tanpa pernah menyentuh level produksi massa.

Lagi-lagi maskapai penerbangan Lion Air membuat kejutan dengan memborong 100 buah N-219, berita yang menjadi buah bibir ini jelas sekali membangkitkan optimisme yang dalam bahwa karya anak bangsa ini akan menjelajahi langit Indonesia, pun demikian walau Lion Air bukanlah maskapai pertama yang memesan N-219, ada Nusantara Buana Airlines 30 Unit dan Merpati 20 unit, tapi gaungnya sudah terdengar sampai jiran sebelah, maklumlah jumlah 100 unit termasuk pesanan terbesar dalam sejarah PT.Dirgantara Indonesia.

Mengawal kelahiran N-219.

Apa sebab N-250 hanya menjadi pajangan di hanggar PT.Dirgantara Indonesia? Itu tak lain karena hanya PT. DI yang memilikinya, artinya andai saja tak ada tekanan pihak asing dan kondisi parah perekonomian Indonesia saat itu, si kerinci wesi pasti sudah menjelajahi jalur komuter antar kota diseluruh Indonesia. Sungguh terasa haru bagi saya bila teringat akan adegan film “Habibie-Ainun” dalam sebuah hanggar tua PT. DI dimana N-250 karya besar dirgantara bangsa ini berpeluh debu, tangisan pak habibie yang kecewa karena kita tak memahamai visi besarnya untuk penerbangan negeri ini membuat mata saya berkaca-kaca. 

Inilah kondisi yang tidak kita inginkan berulang kembali, bila mau jujur ada saja pihak yang tak senang dengan kemunculan N-219 tak hanya dari kalangan pihak asing tapi juga bangsa ini sendiri, sejarah sudah membuktikan bagaimana N-250 menjadi korbannya saat itu. 

Berkaca dari hal itu wajar saja bagi saya sekiranya memberikan warning pada segenap insan bangsa ini untuk berhati-hati terhadap pihak-pihak mencoba “mengunting dalam lipatan”, kalau dulu hanya PT. DI yang menjadi target, kali ini bisa saja lebih besar lagi, tak hanya pabrikannya tapi juga maskapai yang mencoba mendukung kelahiran si mungil N-219, rasakan bagaimana media dalam negeri dan asing begitu kencang menyorot masakapai penerbangan yang yang mendukung kelahiran N-219, ini adalah tanda-tanda kecil ada usaha “kampanye hitam” untuk membuat N-219 lahir dalam kondisi prematur, ini kondisi yang menjadi tantangan bersama baik maskapai yang akan mengasuh N-219 serta PT. Di sebagai induk semang si mungil N-219. 

Berbagai pihak haruslah jeli, tak hanya berusaha meningkatkan mutu pelayanan dan produk dirgantara yang disediakan namun juga mawas diri dari unsur-unsur sabotase agar duka derita N-250 tak lagi terulang dimasa mendatang. Khususnya untuk PT. DI layanan purna jual haruslah juga mendapat perhatian penting jangan sampai kepercayaan publik bisa mandeg karena keterbatasan suku cadang dan tak adanya lembaga MRO yang mewadahi perawatannya, saya percaya PT. DI mampu berbuat lebih baik lagi kedepannya. lebih penting lagi, kita segenap bangsa Indonesia harus mendukung penuh mengawal kelahiran maha karya bangsa yang selangkah lagi mengudara dilangit Indonesia kita yang tercinta ini. (zee).