(PT-76 diantara BTR-50 bersiap didaratkan di pantai Aceh)
Jika berbicara mengenai Korps Marinir
Indonesia, rasanya kurang sreg bila tak menyinggung soal tank legendaris PT-76 Marinir.
Dalam catatan sejarahnya , PT-76 banyak menorehkan kisah – kisah heroic mulai dari
palagan Trikora, Dwikora, Operasi seroja di Timor-Timur, pengamanan ibu kota
ketika negara dalam kekacauan di tahun 1998, hingga palagan terakhir di Aceh
sekitar tahun 2003-2004.
Kiprah panjang nan melegenda itu
menjadikanya kesayangan Korps Marinir, wajar saja karena sesungguhnya selain
PT-76, Korps Marinir sejatinya juga punya tank lainnya yang lebih modern, entah
kenapa dalam palagan Aceh, jagoan tua itu ternyata masih dipercaya mengemban
tugas berat menghadapi “ saudara sebangsa”, di palagan aceh yang brutal itu.
Memang walau wujudnya dari segi
masa bakti tak lagi muda, namun bukan berarti tak ada usaha meremajakan tank
yang setia di dua alam itu, terbukti di tahun 90-an, Korps Marinir mampu
meremajakan dengan menganti mesin dan mengupgread senjata berupa penggantian
kanon lama 76 mm menjadi kanon baru 90 mm sehingga mampu menambah daya gentar
jagoan bahari tersebut. Sayangnya hal itu tidak dikuti oleh penambahan body
armor sehingga masih bersandar pada body baja yang dibuat menyudut untuk
memberikan daya pantul pada saat peluru lawan mengenai body tank soviet
tersebut. Perlu diketahui ketebalan baja tank ini terhitung agak ringan, sama
dengan standar yang digunakan oleh panser atau kendaraan baja ringan, yakni
hanya sekitar 10-16 mm saja.
Namun palagan Aceh memberikan
pembuktian yang menarik mengenai kemampuan tank ini, walaupun dalam beberapa
kali kontak tembak lawan menggunakan senjata berat, bahkan ada yang menggunakan
RPG, namun sampai masa penugasan terakhir tidak ditemukan kerusakan-kerusakan
pada body PT-76, artinya tank ini masih cukup mampu bila meladeni lawan
insurgent dengan senjata berat seperti itu, walaupun demikian Aceh nampaknya
menjadi palagan terakhir sang jago tua mengingat anak cucuknya BPM-3F yang
lebih modern, sudah didapuk menggantikan posisi sang jagoan bahari yang
legendaris ini. (Zee)
Foto-foto PT-76 di Aceh.
No comments:
Post a Comment